Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena


Join the forum, it's quick and easy

Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena
Join us in the middle way
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Mempelajari Dhamma Secara benar

Go down

Mempelajari Dhamma Secara benar Empty Mempelajari Dhamma Secara benar

Post by LuvLiu Sun Apr 05, 2009 10:00 pm

Alaggadupama Sutta
Majjhima Nikaya 22


I have heard that on one occasion the Blessed One............

The Water-Snake Simile

"Monks, there is the case where some worthless men study the Dhamma: dialogues, narratives of mixed prose and verse, explanations, verses, spontaneous exclamations, quotations, birth stories, amazing events, question & answer sessions [the earliest classifications of the Buddha's teachings]. Having studied the Dhamma, they don't ascertain the meaning (or: the purpose) of those Dhammas 5 with their discernment. Not having ascertained the meaning of those Dhammas with their discernment, they don't come to an agreement through pondering. They study the Dhamma both for attacking others and for defending themselves in debate. They don't reach the goal for which [people] study the Dhamma. Their wrong grasp of those Dhammas will lead to their long-term harm & suffering. Why is that? Because of the wrong-graspedness of the Dhammas.

"Suppose there were a man needing a water-snake, seeking a water-snake, wandering in search of a water-snake. He would see a large water-snake and grasp it by the coils or by the tail. The water-snake, turning around, would bite him on the hand, on the arm, or on one of his limbs, and from that cause he would suffer death or death-like suffering. Why is that? Because of the wrong-graspedness of the water-snake. In the same way, there is the case where some worthless men study the Dhamma... Having studied
the Dhamma, they don't ascertain the meaning of those Dhammas with their discernment. Not having ascertained the meaning of those Dhammas with their discernment, they don't come to an agreement through pondering. They study the Dhamma both for attacking others and for defending themselves in debate. They don't reach the goal for which [people] study the Dhamma. Their wrong grasp of those Dhammas will lead to their long-term harm & suffering. Why is that? Because of the wrong-graspedness of the Dhammas.

"But then there is the case where some clansmen study the Dhamma... Having studied the Dhamma, they ascertain the meaning of those Dhammas with their discernment. Having ascertained the meaning of those Dhammas with their discernment, they come to an agreement through pondering. They don't study the Dhamma either for attacking others or for defending themselves in debate. They reach the goal for which people study the Dhamma. Their right grasp of those Dhammas will lead to their long-term welfare & happiness. Why is that? Because of the right-graspedness of the Dhammas.

"Therefore, monks, when you understand the meaning of my statements, that is how you should remember them. But when you don't understand the meaning of my statements, then right there you should ask me or the experienced monks.


Demikianlah yang kudengar, suatu ketika Sang bhagava..............

Perumpamaan ular air...


Para bhikkhu ada kasus beberapa manusia tak berharga (menurut versi Burma diterjemahkan sebagai manusia kosong-empty man, maksudnya kosong dari kesempatan mencapai Magga Phala) belajar Dhamma: sutta, Geyya, veyyakarana, gatha, Udana, ittivuttaka, Jataka, dan Vedalla (maksudnya jawaban atas pertanyaan, contohnya: Cula vedalla, Maha Vedalla, Samaditthi, Sakkapanha dlsbnya). Tanpa menyelidiki dengan kebijaksanaan pada arti atau maksud dari naskah tersebut, oleh karena itu naskah tersebut tetap tidak jelas. Ia mempelajari Dhamma hanya untuk menyerang orang lain dan bertahan dalam debat. Mereka tidak mendapatkan manfaat yang menjadi tujuan orang-orang belajar Dhamma.

Mengartikan naskah-naskah tersebut secara salah akan mereka pada penderitaan dan kesengsaraan yang panjang, mengapa? Karena mengartikan Dhamma secara salah.

Umpamanya ada seseorang yang memerlukan ular air, mencari ular air, berkelana mencari ular air. Lalu bertemu dengan ular air yang besar, lalu ia menangkap pada ekor atau badannya. Ular air tersebut lalu berputar dan mematuk tangannya, lengan atas, atau salah satu anggota tubuhnya, dan disebabkan oleh hal itu ia akan mengalami menderita kematian atau penderitaan seperti kematian. Mengapa demikian? Karena ia memegang ular air secara salah. Demikian juga kasus beberapa manusia tak berharga belajar Dhamma:....tanpa menyelidiki dengan kebijaksanaan pada arti atau maksud dari naskah tersebut, oleh karena itu naskah tersebut tetap tidak jelas. Ia mempelajari Dhamma hanya untuk menyerang orang lain dan bertahan dalam debat. Mereka tidak mendapatkan manfaat yang menjadi tujuan orang-orang belajar Dhamma.

"Tetapi ada orang-orang yang belajar Dhamma... Setelah belajar Dhamma, mereka menyelidiki dengan kebijaksanaan pada arti atau maksud dari naskah tersebut, oleh karena itu naskah tersebut menjadi jelas. Ia mempelajari Dhamma bukan untuk menyerang orang lain dan atau mempelajari Dhamma untuk bertahan dalam debat. Mereka mendapatkan manfaat yang menjadi tujuan orang-orang belajar Dhamma.

Ia mengartikan naskah-naskah tersebut secara benar sehingga membawa kesejahteraan dan kebahagiaan untuk waktu yang panjang, mengapa? Karena ia mengartikan Dhamma secara benar.

Umpamanya ada seseorang dari suku tertentu yang memerlukan ular air, mencari ular air, berkelana mencari ular air. Lalu bertemu dengan ular air yang besar, lalu ia menekan ular itu dengan kayu yang terbelah, setelah menekan ular tersebut dengan kayu bercabang. lalu ia memegang lehernya dengan mantap, kemudian walau pun ular itu melingkari tangannya, lengan atas atau anggota tubuh yang manapun, ia tak akan mengalami penderitaan kematian atau penderitaan seperti kematian. Mengapa demikian? Karena ia memegang ular air secara benar. Demikian juga kasus seseorang dari suku tertentu belajar Dhamma:....Setelah belajar Dhamma, mereka menyelidiki dengan kebijaksanaan pada arti atau maksud dari naskah tersebut, oleh karena itu naskah tersebut menjadi jelas. Ia mempelajari Dhamma bukan untuk menyerang orang lain dan atau mempelajari Dhamma untuk bertahan dalam debat. Mereka mendapatkan manfaat yang menjadi tujuan orang-orang belajar Dhamma.

Ia mengartikan naskah-naskah tersebut secara benar sehingga membawa kesejahteraan dan kebahagiaan untuk waktu yang panjang, mengapa? Karena ia mengartikan Dhamma secara benar.

Oleh karena itu O para bhikkhu, jika kamu mengerti arti dari pernyataan Saya, demikianlah kamu harus mengingatnya. Tetapi jika kamu tidak mengerti arti dari pernyataan saya, langsung saja saat itu kamu bertanya kepada saya atau bertanya kepada Bhikkhu yang telah berpengalaman.
LuvLiu
LuvLiu
Moderator
Moderator

Number of posts : 1265
Age : 37
Location : AFK for a while
Asal : Ranah Minang
Gol. Darah : A
Since : 2008-10-28

http://www.luvliu.co.cc

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum