Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena


Join the forum, it's quick and easy

Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena
Join us in the middle way
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Buddhism saves the world (universe)

Go down

Buddhism saves the world (universe) Empty Buddhism saves the world (universe)

Post by LuvLiu Sun Oct 11, 2009 10:52 pm

Pangeran Sidharta dilahirkan di bawah pohon Sala, di taman Lumbini, melepaskan atribut kebangsawanannya ditepi sungai Anouma, bertapa di hutan Uruvela didekat sungai Neranjara, dan mencapai Penerangan Sempurna di bawah pohon Bodhi. Selanjutnya menghampiri 5 orang pertapa di taman rusa Isipatana, sering bervassa di hutan bambu Veluvana, Rajagraha, juga di hutan Jeta, Savathi. Meninggal dunia dibawah sepasang pohon Sala. Semuanya dekat dengan alam, dan tidak merusak alam.

Setelah pertapa Sidharta menjadi Buddha Gotama, selanjutnya membabarkan Dhamma kepada dewa dan manusia, menurut Sakka (raja dewa dari surga Tavatimsa), penghuni alam dewa bertambah dan penghuni alam asura berkurang. itu artinya semakin banyak makhluk yang berbuat kebajikan dan semakin sedikit yang berbuat kejahatan.

Ketika pertama Buddha Gotama mengirimkan 60 orang arahat untuk menyebarkan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya, tujuannya bukan untuk mencari pengikut, tetapi untuk kabahagiaan sesama umat manusia. Demikian pula ketika kaisar Ashoka mengirimkan kedua anaknya ke Srilanka untuk mengembangkan agama Buddha disana, mengirimkan para bhikkhu lainnya ke luar negeri, tujuannya juga sama, yaitu untuk kebahagiaan umat manusia. Setelah menjadi murid Buddha, Ashoka menjadi kaisar yang sangat baik hati, beliau mendirikan banyak bangunan yang kemudian kita kenal sebagai rumah sakit, panti sosial, persinggahan (hotel) dan fasilitas umumnya. Yang paling penting adalah ia berhenti menyerang negara lain, berhenti berperang untuk memperluas wilayah kerajaannya, itu berarti berhenti membunuh juga.

Sang Buddha mengajarkan agar umat Buddha rajin berdana, terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan atau bantuan. Berdana membuat makhluk lain menjadi lebih sejahtera dan berbahagia, sesuatu yang sangat baik dan mulia. Selanjutnya Beliau mengajarkan umat Buddha awam memiliki sila (moral) yang baik, yaitu berlatih sungguh-sungguh untuk tidak membunuh, tidak mengambil barang yang tidak diberikan, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berbicara dusta dan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang memabukkan. Sila membuat orang berdamai dengan makhluk lain, tidak membuat susah makhluk lain, dan pasti tidak menimbulkan permusuhanan. Buddha mengajarkan agar para muridNya mengembangkan perasaan cinta kasih, belas kasihan, dan kebijaksanaan, sehingga pasti akan menimbulkan rasa persahabatan dengan siapa saja. Buddha juga mengajarkan agar para muridNya mengurangi keserakahan, kebencian dan menyingkirkan kegelapan batin, ajaran ini juga akan menciptakan perdamaian dengan orang lain, bukan permusuhan, apalagi peperangan.

Kalau semua orang di dunia ini tidak saling membenci, tidak saling merebut milik atau hak orang lain, tidak saling menjajah, tidak saling membunuh, tidak saling mengebom, yang ada hanya saling mengasihi, saling membantu dan saling menolong, bukankah itu akan lebih baik ?


sumber : Notes R. Surya Widya
> facebook <
LuvLiu
LuvLiu
Moderator
Moderator

Number of posts : 1265
Age : 37
Location : AFK for a while
Asal : Ranah Minang
Gol. Darah : A
Since : 2008-10-28

http://www.luvliu.co.cc

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum