Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena


Join the forum, it's quick and easy

Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena
Join us in the middle way
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Prinsip Dasar Dalam Pembacaan Paritta.

Go down

Prinsip Dasar Dalam Pembacaan Paritta. Empty Prinsip Dasar Dalam Pembacaan Paritta.

Post by FerryLiu Wed Nov 03, 2010 6:08 pm

Paritta berarti kata2 Buddha atau dikenal juga dengan sebutan sutta, yang berfungsi sbg pelindung, menghalau segala mara bahaya dari segala penjuru; menenangkan dan mengakhiri segala bahaya dan melenyapkannya; mencegah terjadinya bahaya yang akan muncul.

Manggala Sutta, Ratana Sutta, dll, adalah kotbah yg diajarkan oleh Buddha, dan cukup kuat utk melindungi sipembaca dan si pendengar dari bahaya yg akan terjadi, juga dapat menolak dan membuyarkan bahaya yg sedang terjadi. Sutta2 ini memiliki sifat membawa kesejahteraan dan kemakmuran; oleh krn itu sutta2 ini diberi nama khusus: Paritta.

Untuk dapat memberikan manfaat, sipembaca harus memiliki 4 kecakapan dan sipendengar juga hrs memiliki 4 kecakapan, sbb:

A. 4 Kecakapan si pembaca.

1. Sipembaca harus memiliki kemampuan membaca kalimat2 dan kata2 dlm bhs Pali dgn ucapan, artikulasi, dan aksen yg tepat.

2. Ia harus memahami benar kalimat2 Pali yang ia ucapkan.

3. Sipembaca harus membacakan paritta tanpa mengharapkan imbalan atau hadiah.

4. Paritta harus dibacakan dgn hati yg penuh cinta kasih dan welas asih.

Jika kondisi ini tdk terpenuhi oleh sipembaca, tidak ada manfaat yang akan diperoleh dari pembacaan paritta.



Kegagalan dan keberhasilan seseorang dalam membaca paritta.

Kegagalan disebabkan oleh 2 hal :

1. Payoga vippatti, ketidakmampuan dlm mengucapkan kata2 dan kalimat secara tepat dan ketidakmampuan dlm memahami maknanya, krn kurangnya usaha dalam belajar.

2. Ajjhasaya vippatti, pembacaan paritta dgn keinginan utk mendapat imbalan berupa benda/kemahsyuran.



Keberhasilan disebabkan oleh 2 hal :

1. Payoga sampatti, kemampuan dlm membacakan paritta krn usaha yg rajin dlm mempelajari cara yg benar dalam mengucapkan, dgn pemahaman yg penuh atas maknanya.

2. Ajjhasa sampatti, kecakapan dlm membaca paritta melalui cinta kasih dan welas asih dgn tekad agar mencapai kebebasan dan tanpa mengharap imbalan.



B. 4 Kecakapan sipendengar.

1. Sipendengar hrs terbebas dari kesalahan atas 5 pelanggaran besar, yg akibatnya akan segera berbuah
  • membunuh ayah
  • membunuh ibu
  • membunuh seorg Arahanta
  • melukai seorang Buddha
  • Memecah belah kesatuan para siswa Buddha/Sanggha.


2. Sipendengar hrs bebas dari pandangan salah (niyata-miccchaditthi)

3. Sipendengar hrs memiliki keyakinan yg tak tergoyahkan mengenai kemanjuran dan manfaat dari paritta.

4. Sipendengar hrs mendengarkan pembacaan paritta dgn penuh tekun, penuh perhatian, dan penuh hormat.



Kegagalan dan keberhasilan dlm mendengarkan pembacaan paritta.

Kegagalan disebabkan oleh 2 penyebab:

1. Payoga vippatti, ketidakmampuan dlm mendengarkan pembacaan paritta dgn penuh hormat, merangkapkan kedua tangan; dgn perhatian terpusat pada paritta tanpa terganggu, yg disebabkan oleh kurangnya usaha.

2. Ajjhasaya vippatti, mendengarkan pembacaan paritta dgn setengah hati, tanpa keyakinan akan kemanjuran dan manfaat dari paritta; mendengarkan paritta hanya untuk menyenangkan orang yg mengundang pd suatu upacara pembacaan paritta.



Keberhasilan disebabkan oleh 2 penyebab:

1. Payoga sampatti, berusaha mendengarkan pembacaan paritta dgn merangkapkan kedua tangan dan dgn penuh hormat dgn perhatian terpusat pd paritta tanpa terganggu.

2. Ajjhasaya sampatti, mendengarkan pembacaan paritta dgn sepenuh hati, dgn keyakinan penuh akan kemanjuran dan manfaat dari paritta; mendengarkan paritta tdk sekedar menyenangkan org lain, namun dgn sepenuh hati berkeinginan melakukan kebajikan.



Seperti halnya sipembaca, sipendengarpun harus menghindari 2 faktor kegagalan dan hrs berusaha melaksanakan 2 faktor keberhasilan.

Jelaslah sudah, membaca paritta tidak bisa secara sembarangan, hrs memenuhi faktor2 tsb di atas.



Semoga bermanfaat...



~The Great Chronicle of Buddha's~
FerryLiu
FerryLiu
Admin
Admin

Number of posts : 53
Age : 54
Location : i'm only a bot here
Asal : Padang
Gol. Darah : A
Since : 2008-10-28

http://www.dhammasena.co.cc

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum