Pertanyaan umat ttg pencapaian dalam kehidupan sehari hari
Page 1 of 1
Pertanyaan umat ttg pencapaian dalam kehidupan sehari hari
Seorang Umat bertanya kepada Bhante :
Namo Buddhaya Bhante,
Apakah yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan kita sekarang ini ?
Apa maksudnya, untuk mencapai kesempurnaan kita harus meninggalkan kehidupan duniawi ?
Apakah dengan meninggalkan kekayaan, keluarga, pekerjaan ?
Jawaban dari Bhante Uttamo sebagai berikut:
Sebenarnya melaksanakan Ajaran Sang Buddha bukan harus dengan meninggalkan keduniawian. Seorang umat Buddha boleh saja tetap berumah tangga, memiliki karir yang baik serta mempunyai kekayaan yang cukup. Namun, seorang umat Buddha harus selalu berusaha mengurangi kemelekatan dengan berbagai hal keduniawian tersebut dengan mengembangkan kesadaran akan hidup saat ini.
Kesadaran ini akan memberikan ketenangan batin ketika menghadapi perubahan dalam hidup. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatu adalah tidak kekal. Ia pasti akan berpisah dengan segala yang dicinta dan bertemu dengan segala yang tidak disuka. Jika ia dapat mengendalikan diri dari kemelekatan, maka batinnya akan tetap tentang ketika berpisah dengan segala yang dicinta serta bertemu dengan segala yang dibenci. Ketika ia selalu siap menghadapi perubahan, maka sesungguhnya ia telah terbebas dari kemelekatan.
Pelaksanaan Ajaran Sang Buddha tanpa harus meninggalkan kekayaan, keluarga dan pekerjaan ini telah ada sejak jaman Sang Buddha. Pada saat itu, cukup banyak umat biasa yang mencapai salah satu tingkat kesucian tanpa harus menjadi bhikkhu. Sebagian contohnya adalah Raja Bimbisara, Anathapindika, Visakha dsb.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan semangat kepada para umat perumah tangga untuk lebih giat melaksanakan Ajaran Sang Buddha.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo
Namo Buddhaya Bhante,
Apakah yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan kita sekarang ini ?
Apa maksudnya, untuk mencapai kesempurnaan kita harus meninggalkan kehidupan duniawi ?
Apakah dengan meninggalkan kekayaan, keluarga, pekerjaan ?
Jawaban dari Bhante Uttamo sebagai berikut:
Sebenarnya melaksanakan Ajaran Sang Buddha bukan harus dengan meninggalkan keduniawian. Seorang umat Buddha boleh saja tetap berumah tangga, memiliki karir yang baik serta mempunyai kekayaan yang cukup. Namun, seorang umat Buddha harus selalu berusaha mengurangi kemelekatan dengan berbagai hal keduniawian tersebut dengan mengembangkan kesadaran akan hidup saat ini.
Kesadaran ini akan memberikan ketenangan batin ketika menghadapi perubahan dalam hidup. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatu adalah tidak kekal. Ia pasti akan berpisah dengan segala yang dicinta dan bertemu dengan segala yang tidak disuka. Jika ia dapat mengendalikan diri dari kemelekatan, maka batinnya akan tetap tentang ketika berpisah dengan segala yang dicinta serta bertemu dengan segala yang dibenci. Ketika ia selalu siap menghadapi perubahan, maka sesungguhnya ia telah terbebas dari kemelekatan.
Pelaksanaan Ajaran Sang Buddha tanpa harus meninggalkan kekayaan, keluarga dan pekerjaan ini telah ada sejak jaman Sang Buddha. Pada saat itu, cukup banyak umat biasa yang mencapai salah satu tingkat kesucian tanpa harus menjadi bhikkhu. Sebagian contohnya adalah Raja Bimbisara, Anathapindika, Visakha dsb.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan semangat kepada para umat perumah tangga untuk lebih giat melaksanakan Ajaran Sang Buddha.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo
Similar topics
» Kewajiban Kita Sebagai Umat Buddha
» Kalo New Comer puny pertanyaan, tanya di sini
» Prinsip Dasar Dalam Pembacaan Paritta.
» BAB II. APPAMADA VAGGA - Kewaspadaan
» Senggenggam Biji Padi - 4 Sikap Manusia dalam menerima Dhamma
» Kalo New Comer puny pertanyaan, tanya di sini
» Prinsip Dasar Dalam Pembacaan Paritta.
» BAB II. APPAMADA VAGGA - Kewaspadaan
» Senggenggam Biji Padi - 4 Sikap Manusia dalam menerima Dhamma
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum