Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena


Join the forum, it's quick and easy

Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena
Join us in the middle way
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Pemahaman Hukum Kamma

Go down

Pemahaman Hukum Kamma Empty Pemahaman Hukum Kamma

Post by kent333 Sun Aug 28, 2011 4:50 pm

Ubho puññañca pâpañca yam macco kurete idha
Tañhi tassa sakam hoti âdâya gacchati
Tañcassa anugaham hoti châyâva anupâyinî




Perbuatan apapun yang telah dilakukan oleh seseorang dalam hidup sekarang ini, baik atau buruk, adalah menjadi miliknya sendiri. Ia harus membawanya kemana saja ia pergi, seperti bayangan yang selalu mengikuti badannya. (Sagâthavagga, Samyutta Nikâya)



Kamma (Pâli) atau Karma (Sansekerta) artinya "perbuatan". Agama Buddha memandang hukum kamma sebagai hukum semesta tentang sebab akibat dan sebagai hukum moral. Dalam aspeknya sebagai hukum semesta tentang sebab akibat, hukum ini menerangkan bahwa segala sesuatu yang timbul baik itu berupa jasad organik maupun non organik, pasti mempunyai sebab; atau dengan kata lain yakni tiada sesuatu yang timbul tanpa ada sebab sebelumnya. Istilah ‘kamma' berarti perbuatan / tindakan, suatu perbuatan dilakukan selalu diawali oleh kehendak (cetana). Jadi apabila ada unsur kehendak (cetana) maka hukum kamma akan berproses. Kehendak (cetana) ini dapat melalui pikiran, ucapan dan tindakan jasmani. Hasil dari perbuatan yang telah dilakukan selalu berada dalam dua sisi, yaitu sisi baik (phala) atau sisi buruk (vipaka). Apabila kita dapat menolong seseorang sehingga akan menghasilkan sebuah persahabatan baru maka perbuatan ini disebut kamma baik (phala) tetapi bila sebalikanya karena kita sering berdusta sehingga tak ada seorangpun yang mau bergaul maka ini disebut dengan kamma buruk (vipaka).


Kamma = Nasip

Secara sekilas pendapat umum mengatakan bahwa Kamma = Nasip, tetapi apakah benar demikian?, sudah tentu tidak. Perbedaan antara kamma dan Nasip terletak di sifatnya yakni bahwa sifat dari kamma dapat diubah sedangkan sifat dari nasip adalah mutlak. Seseorang yang lahir dalam keluarga miskin (nasip), namun oleh karena dia seorang pekerja yang ulet serta jujur maka dia mampu merupah kondisi ekonomi dari miskin menjadi sejahtera (kamma).
Agama Buddha tidak memerima doktrik nasip karena doktrin nasip akan membuat kita selalu pasrah sehingga keinginan untuk merubah menuju yang lebih baik berat untuk dilakukan karena bila ada kejadian yang menimpa kita, maka kita akan berucap " Ini memang takdir/nasip'ku ", akhirnya timbul rasa putus asa.


Buah semangka berdaun sirih?

Pada suatu hari Donald berpergian dengan sepeda motor, ditengah perjalanannya dia melihat seorang gadis sedang tergeletak disamping jalan dengan sebuah sepeda dengan roda ban yang bengkok disampingnya. Melihat kejadian ini maka Donald menghentikan sepeda motornya lalu turun dan menuju kearah si gadis itu. Suasana saat itu masih sepi, melihat situasi ini oleh Donald bersaha untuk menolongnya, menurut perkiraan Donal bahwa gadis ini merupakan korban tabrak lari. Ketika ia sedang berusaha menolong gadis itu maka seketika itu juga datang segerombolan orang menghampiri Donald, dan diantaranya ada yang mengatakan " Ini dia yang menabrak Diana, Ayo sikat!". Tak disangka-sangka segerombolan orang tadi ramai-ramai mengebuki si Donald sampai babak belur tapi untung dia tidak tewas . Bila kita melihat peristiwa ini maka keyakinan kita terhadap Hukum Kamma akan sirna, karena si Donald yang telah melakukan perbuatan baik untuk menolong Diana malah mendapat bogem,karena seharusnya bila melakukan sebab yang baik pasti akan merima akibat yang baik pula, tetapi dalam hal ini bukan akibat yang baik didapat malahan akibat buruk.

Secara sekilas pendapat itu memang tidak salah, namun kita juga jangan lupa dengan hukum alam, bahwa " Biji semangka bila ditanam akan berbuah semangka dan tidak mungkin biji semangka memiliki daun sirih!". Dengan berdasarkan hukum alam ini maka perbuatan buruk yang dilakukan oleh Donald berbuah setelah dia melakukan perbuatan baik. Jadi disini bukan karena sebab baik maka menerima akibat buruk, cuma karma buruk yang lampau berbuah di saat itu dan bagaimana dengan perbuatan baik yang dilakukannya menolong Diana?, sudah tentu perbuatan baik itu akan dia terima dengan akibat yang baik juga. Disaat segerombolan itu seang membogem di Donald ada sesorang yang mengatakan bahwa, "bukan pemuda ini yang menabrak Diana!, pemuda ini hanya bermaksud untuk menolong si Diana, saya yang melihatnya kejadian itu. Akhirnya segerombolan itu meminta maaf atas kesalahan mereka terhadap Donald. Dan seminggu setelah peristiwa itu Donald dan Diana menjalin persabatan dan tiga bulan kemudian mereka menuju kepenghulu untuk menikah.

Kejadian ini sama halnya dengan seorang petani yang memiliki sawah dan kebun. Hari ini si petani menanam bibit padi disawah yang telah dia bajak sejak tiga ahri yang lalu. Sore harinya petani itu pulang, namun sebelum pulang kerumah dia mampir ke kebun yang telah ditumbuhi oleh pohon pisang dan kebetulan pada hari itu juga pohon pisang telah siap untuk dipetik buahnya. Maka dengan gembiranya petani itu memetik buah pisang lalu membawanya kerumah untuk dibuat kolak pisang. Cerita ini mengatakan bahwa petani akan menerima padi setelah bibit padi itu berumur tiga bulan dan batang padi ini berwarna kuning keemasan, dan buah dari pohon pisang yang dia bawa itu telah dia tanam jauh hari sebelum petani itu menamam bibit padi. Ini kedengarannya lebih logis dan masuk akal karena bibit padi yang ditanam bukan berbuah pisag tetapi akan berbuah padi.

Jadi pendapat yang mengatakan bahwa sudah capek berbuat baik tetapi malah akibat buruk yang diterima belum tentu benar, yang benar ialah oleh karena membuat sebab maka akan merima akibat atau dengan kata lain bila melalukan sebab yang baik maka akan merima akibat yang baik pula. Ini adalah sifat dari hukum Kamma, yakni adil, tidak mengasihi, tidak membenci, tidak memandang status seseorang, dan tidak pernah salah dalam memberikan ganjaran maupun pahala karena semua itu semata-mata hanyalah Hukum. Untuk itu kita harus extra hati-hati dalam segala perbuatan baik itu dilakukan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan, karena pada akhirnya kitalah yang menciptakan hukuman atas diri kita sendiri ( kita mampu membuat dunia ini seperti damai laksana surga atau menderita bagai berada di Neraka).

3 Macam Kamma

Menurut macamnya Hukum kamma dibagi atas 3 macam:
1. Kamma menurut Fungsi
2. Kamma menurut Kekuatan
3. Kamma menurut Waktu

1. Kamma menurut Fungsi
Disini, kamma dihubungkan dengan peranannya salam menghasilkan akibat, yang terdiri atas empat macam yaitu:

a.Janaka kamma (kamma penghasil),
Adalah kamma yang berfunsi untuk melahirkan. Tugaskamma ini adalah menyebabakn terjadinya kelahiran sesuai dengan macam dan sifatnya. Seseorang dilahirkan kedalam keluarga yang miskin dan dikeluarga yang kaya ditentukan oleh Janaka kamma.
b.Upatthambhaka kamma (kamma penguat),
Adalah kamma yang berfungsi membantu apa yang dihasilkan oleh Janaka kamma sesuai dengan macam dan sifatnya. Modi adalah seorang kakek yang ditetapkan oleh Janaka kamma hanya hidup selama 70 tahun di dunia, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kakek Modi sering melakukan perbuatan baik seperti sering menolong, berdana, melaksanakan sila, tekun bermeditasi sehingga umur yang ditetapkan oleh Janaka kamma selama 70 tahun itu bertambah 20 tahun, akhirnya kakek Modi hidup didunia ini selama 90 tahun.
c.Uppapîlika Kamma (kamma pelemah),
Adalah kamma yang berfungsi untuk menandingi pengaruh dari apa yang telah dihasilkan oleh Janaka kamma, yaitu memperlemah kekuatannya atau mempersingkat waktu dalam menghasilkan buahnya. Abud seorang narapidana yang divonis 10 tahun hukuman penjara, namu dalam kesehariannya dia sering menunjukan tabiat yang baik, rajin bekerja maka Abud mendapatkan keringan hukuman 3 tahun sehingga masa hukuman yang ditetapkan selama 10 tahun berubah menjadi 7 tahun saja.
d.Upaghâtaka kamma (kamma penghancur),
Adalah kamma yang berfungsi menghancurkan kekuatan dari Janaka kamma tetapi sifat kamma ini lebih kuat dari pada kamma pelemah. Susi seorang bintang badminton, dia sering kali juara dalam setiap kompetisi oleh raga bulu tangkis. Dan oalh raga bulutangkis ini merupakan karir bagi si Susi. Tetapi pada suatu hari disaat susi mengendarai mobilnya tiba-tiga mobil Susi ditabrak sebuah truk dari arah kanan. Akibatnya tangan kiri susi menjadi patah dan setelah sembuh ternyata tangan Susi menjadi cacat akibat kecelakaan mobil, sehingga karir susi dalam oleh raga bulu tangkis hancur total!.

2. Kamma menurut Kekuatan.
Di sini, kamma dihubungkan dengan tingat kekuatan dalam menghasilakn akibat, kamma ini terdiri dari empat macam yaitu:

a.Garuka Kamma,
Adalah kamma yang paling berat di antara semua kamma lainnya, karena sifatnya yang kuat ini maka kamma ini akan berbuah terlebih dahulu. Semala kamma ini masih menghasilkan akibatnya, tidak ada kamma lain yang berkesempatan untuk muncul. Garuka kamma dapat berupa membunuh Ibu, Ayah, membunuh seorang Arahat, melukai seorang Buddha dan memecah belah Sangha, membunuh kepala negara, menghianati negara sendiri, mengacaukan perekonomian negara termasuk dalam perbuatan yang dikategorikan dalam Garuka kamma. Akibat dari perbuatan itu sesorang akan lahir secara spontan di alam neraka Tiracchana Yoni selama 1 kalpa ( 1 kalpa = 1 umur bumi {4323 juta tahun}).

b.Bahula kamma,
Adalah kamma yang sering dan berulang-ulang dilakukan oleh seorang, baik melalui jasmani, ucapan dan pikiran sehingga tertimbun dalam wataknya. Bahula kamma akan menampakan hasilnya apabila seseorang tidak melakukan Garuka kamma.

c.Äsanna kamma,
Adalah kamma yang diperbuat oleh seseorang pada saat ia menghadapi kematian. Äsanna kamma ini dapat berupa perbuatan bau yang dilakukan oleh melalui pikiran atau dapat pula berupa perbuatan-perbuatan apapun yang pernah dia lakukan semasa hidupnya akan teringat kembali dengan amat jelas disaat menghadapi kematian. Menurut agama Buddha Äsanna kamma ini memegang peranan penting dalam menentukan alam kehidupan selanjutnya dari orang yang sedang menghadapi kematian.

d.Katattâ kamma,
Adalah suatu perbuatan yang hapir tidak didorong oleh kehendak. Sifat kamma ini adalah mekanis / refleksi dan kekuatannya lemah. Kamma ini berproses bila ketiga kamma diatas tidak pernah dilakukan. Katattâ kamma dapat dimisalnya seperti tanpa sadar menggaruk kepala walau kepala tidak gatal, meludah.

3.Kamma menurut Waktu
Disini kamma dihubungkan dengan unsur waktu dalam menghasilkan akibatnya, yang terdiri atas empat macam yaitu:
a.Dittadhammavedanîya kamma,
Adalah kamma yang berakibat/bernuah dalam kehidupan sekarang ini
b.Uppajjavedanîya kamma,
Adalah kamma ayng akibatnya akan dialami dalam kehidupan setelah kehidupan sekarang ini.
c.Aparâparavedanìya kamma,
Adalah kamma yang akibatnya akan dialami dalam kehidupan-kehidupan berikutnya.
d.Ahosi kamma,
Adalah kamma yang tidak memberikan akibat karena jangka waktunya untuk menghasilkan akibat telah habis atau karena kamma tu telah menghasilkan akibat secara penuh.

Seorang setelah dijemput oleh kematian harus berpisah dengan semua orang dan harta kekayaan yang ia cintai. Pada saat itu, kekayaan, kehormatan atau sahabat-sahabat tidak akan berguna banginya, walau betapapun dahulu ia mencintai mereka. Juga badan jasmani yang selama hidup ia anggap sebagai miliknya, harus berbaring kaku seperti sepotong kayu log diatas tanah. Sekarang hanya kammanya sendiri, yang baik dan yang buruk benar-benar menjadi miliknya, yang harus dobawa dan akan selalu mengikutinya seperti bayangan yang tek pernah terpisahkan dari objeknya. Oleh karena itu semua orang dianjurkan untuk melakukan segala bentuk perbuatan baik sebagai bekal kita untuk melakukan perjalanan yang amat panjang.

Perbuatan baik dapat diwujudkan melalui tiga saluran yaitu:
* melalui perbuatan,
* perkataan (ucapan) dan
* pikiran,


Sehingga seperti yang tercantum didalam kitab Dhammapada,Bab XIV Buddha Vagga, yang berbunyi:


Sabbapâpassa akaranam
kusalassaûpasampadâ
Sacittapariyodapanam
etam buddâna sâsanam (183).



Jangan berbuat jahat
tambahahlah kebaikan
sucikan hati dan pikiran
Inilah ajaran para Buddha
kent333
kent333
Belajar Nulis
Belajar Nulis

Number of posts : 12
Age : 212
Location : www.thera-flasher.com
Asal : jakarta
Gol. Darah : A,B,O,AB
Since : 2011-08-26

http://www.thera-flasher.com, www.thera-galleries.com

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum