Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena


Join the forum, it's quick and easy

Join us in the middle way
Hi teman..Sepertinya kamu belum terdaftar, ayo klik REGISTER untuk menjadi member Forum DhammaSena atau klik LOG IN jika kamu member Forum Dhammasena
Join us in the middle way
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

UPAGUPTA - Part 1

Go down

UPAGUPTA - Part 1 Empty UPAGUPTA - Part 1

Post by wonder_girl Wed Nov 26, 2008 10:51 pm

Demikian telah saya dengar pada suatu ketika: Buddha
sedang berdiam di Kota Sravasti di Biara Jetavana,
Taman Anathapindika. Pada saat itu, di negeri itu
hiduplah seorang brahmin yang bernama Upagupta yang
sangat intelek dan dapat meramalkan masa lampau dan
masa depan. Brahmin ini pergi kepada Buddha dan
memohon untuk ditahbiskan dalam Sangha berkata: "Jika
dalam kebijaksanaan dan kekuatan saya akan sama dengan
Sariputra, tahbiskan saya. Jika tidak, saya akan
kembali ke rumah." Ketika Buddha berkata bahwa hal ini
tidak akan terjadi, brahmin itu tidak menjadi seorang
bhiksu dan kembali kerumahnya. Beberapa waktu
kemudian, Buddha berkata kepada para bhiksu: "Seratus
tahun setelah saya mencapai Nirvana, jika brahmin ini
menjadi seorang bhiksu, dia akan dianugrahi dengan
kebijaksanaan, memiliki enam kekuatan spritual dan
memberi manfaat tak terhitung kepada banyak makhluk."
Ketika waktu Nirvana akhir, Buddha berkata
kepada Ananda: "Ananda, saya telah mempercayakan semua
sutra kepadamu. Hafalkan mereka dan sebarluaskanlah.
"Berpijak pada perkataan Buddha itu, Ananda
menghafalkan sutra-sutra itu. Sebelum memasuki Nirvana
akhir, Buddha berkata kepada Yasa: "Yasa, saya akan
melewati Nirvana dan saya mempercayakan sutra-sutra
kepadamu untuk dijaga dan disebarkan. Di Benares, ada
seorang perumah tangga yang bernama Gupta yang
memiliki anak bernama Upagupta. Mintalah dia menjadi
seorang bhiksu, tahbiskan dia, dan ketika engkau akan
memasuki Nirvana akhir, percayakan semua sutra
kepadanya."
Ketika Ananda telah mencapai Nirvana, Yasa
menghafalkan Dharma Terunggul dan memberi manfaat
kepada makhluk hidup di dunia. Pada suatu kejadian,
dia pergi ke Benares dan bertemu dengan seorang
perumah tangga itu, menjadi temannya, dan sering
mengunjunginya. Ketika seorang putra dilahirkan
perumah tangga itu, dia diberikan nama Upagupta dan
sebelum dia cukup usia, Yasa meminta dia menjadi
seorang bhiksu. Perumah tangga berkata: "Ini, anak
tersayangku, harus meneruskan garis keturunanku. Dia
tidak bisa menjadi seorang bhiksu. Tetapi jika putra
lain dilahirkan, saya akan memberikannya kepadamu."
Kemudian, putra lainnya dilahirkan dan bernama
Nandagupta. Ketika Yasa meminta anak laki-laki ini,
perumah tangga itu berkata: "Putra tertuaku berkerja
di luar dan putra muda ini bekerja di dalam. Dia tidak
bisa menjadi seorang bhiksu. Tetapi jika putra lain
dilahirkan, engkau dapat memilikinya."
Yasa yang dianugrahi oleh tiga pengetahuan
seorang arahat dan mengetahui kemampuan makhluk hidup.
Dia mengamati apakah ada kebajikan untuk kedua anak
laki-laki ini menjadi seorang bhiksu, dan melihat
bahwa tidak ada, berhenti untuk meminta mereka.
Kemudian, putra yang lain, tampan dan
menarik, telah dilahirkan ke perumah tangga dan Yasa
kembali pergi dan memintanya. Perumah tangga berkata:
"Anak ini terlalu muda sekarang, tetapi ketika dewasa
saya akan memberikannya kepadamu." Ketika anak itu
dewasa dia dianugrahi dengan kecerdasan yang luar
biasa. Orang tuanya memberikannya uang dan membangun
dia dalam bisnis. Pada suatu ketika Yasa mengunjungi
dia, mengajarkan dia Dharma, dan membangunkan pikiran
satu titik, memberitahu dia: "Ketika pikiran jahat
muncul, taruhlah sebuah kerikil hitam di atas meja.
Ketika pikiran baik muncul, taruhlah yang putih
disana. Kemudan lihat yang mana yang lebih banyak
dibanding yang lain. "Pria itu, yang bernama Upagupta,
melakukan hal ini, dan awalnya lebih banyak kerikil
hitam. Kemudian kerikil hitam dan putih
berangsur-angsur sama, dan akhirnya, dengan usaha dan
meditasi, hanya kerikil putih yang tersisi penuh.
Memperoleh pikiran awal kebajikan, dia memperoleh buah
pertama.
wonder_girl
wonder_girl
Member
Member

Number of posts : 45
Age : 36
Location : tomang
Since : 2008-11-18

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum